Kamis, 20 Desember 2012

BAB 8 - Proklamasi Kemerdekaan RI


Pembacaan Proklamasi oleh Ir. Soekarno
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sangat penting bagi bangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan menjadi puncak perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Proklamasi Kemerdekaan juga menandai lahirnya Negara Indonesia. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikuasai oleh Jepang. Namun kedudukan Jepang mulai terdesak
oleh pasukan Sekutu. Akhirnya, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Ini merupakan kesempatan emas bagi Bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Namun, untuk memproklamasikan kemerdekaan negara bukanlah hal yang mudah. Tokoh-tokoh bangsa golongan muda dan golongan tua berbeda pendapat tentang cara memproklamasikan kemerdekaan. Golongan muda menginginkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di luar rapat PPKI. Karena mereka menganggap bahwa PPKI adalah lembaga buatan Jepang. Sementara golongan tua berpendapat sebaiknya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan dalam rapat PPKI. Hal ini dilakukan untuk menghindari pertumpahan darah. Pertentangan kedua golongan memuncak pada peristiwa penculikan. Sukarno-Hatta diculik oleh para pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok. Namun akhirnya terjadi juga kesepakatan, Proklamasi Kemerdekaan akan dilakukan tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Naskah Proklamasi pun dirumuskan di rumah Laksamana Maeda oleh Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo. 

Konsep Naskah Proklamasi (sebelum diketik)
Naskah Proklamasi (setelah diketik)
Konsep naskah proklamasi ditulis oleh Sukarno. Setelah itu naskah itu diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di kediaman Sukarno, yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Sekitar pukul 10.00 Bung Karno di dampingi Bung Hatta memproklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, dilakukan pengibaran Sang Saka Merah Putih diiringi nyanyian lagu Indonesia Raya. 
Pengibaran Sang Merah Putih

Banyak tokoh dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, antara lain Sukarno, Hatta, Ahmad Subarjo, Maeda, Fatmawati, Syahrir, B. M.Diah, dan lain-lain. Mereka telah berjasa dengan caranya masing-masing. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menghargai perjuangan mereka memproklamasikan kemerdekaan negara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Comment ya :) komenar anda sangat membangun